Sabtu, 12 Februari 2011
manajemen kegiatan outdoor
Sebuag organisasi atau perorangan yang bergerak di alam bebas kalau mau melaksanakan kegiatan dialam bebasnya harus mempersiapkan secara matang, terperinci dan terorganisir karena perjalanna kealam bebas tidak sama dengan perkotaan yang serba ada dan perjalan dialam bebas adalah perjalanna yang beresiko tinggi, oleh sebab itu kita perlu memanaj dari mulai kepanitian sampai keperluan yang akan diperluka selama perjalanna (lapangan) agar perjalanna tersebut bias berjalan dengan lancer.
Secara garis besar apa yang harus dipersiapkan kita membagi kedalam 3 (tiga) bagian pertama ada persiapan pelaksanan, kedua pelaksanan, dan ketiga sesudah pelaksanaan adapun persiapan akan dirincikan sebagai beriku:
1. Persiapa pelaksanaan
Dalam persiapan pelaksanan terlebih dahulu kita bentuk kepanitian dimana didalamnya ada (ketua, sekertaris, bendahara, dan divisi yang dibutuhkan ) maksud dan tujuannya adalah :
Memudahkan kita untuk merancang kegiatan yang terdiri dari : what (apa), when (kapan), how bagaimana dan who (siapa).
a. What (apa)
Apa maksud tujuan kita mengadakan perjalanan mau penelitian, ekspedisi, atau bakti social. jangan sampai kita mengadakan perjalan yang sia-sia yang tidak mempunyai maksud tujuan yang hanya membuang-buang tenaga atau menghambur-hamburkan biyaya dan uang aja.
b.When (kapan)
Kapan pelaksananya akan kita laksanakan berarti kita butuh perncanan dimulai kemana kita akan melaksanan (tempat) dan kapan waktunya dan menentukan waktunya, agar sesuai dengan maksud tujun kita melaksanaka perjalanna dan agar tidak benterok pelaksananya.
c. Who (siapa)
Siapa yang akan ikut anak-anak, remaja atau dewasa, seberapa banyak peserta yang akan ikut dalam kegiatan tersebut atau memudahkan penargetan jumlah peserta yang akan ikut berikut persayaratanya.
d.How (bagaimana)
Bagaimana surat-surat perjalanan administrasi, agenda kegiatan, dana kegiatan, lokasi yang akan kita melakukan perjalanan dan logistik.
- Administrasi
Administrasi adalah sesuatu hal yang sering dilupakan terutama surat perjalanan. Surat-surat yang dibutuhkan dan kegunaan dalam kegiatan :
Surat-surat | Kegunaan |
Proposl | Pengajuan kegiatan kelembaga dan intansi sekaligus alat pengumpulan dana |
Permohonan dana | Surat pengantar pengumpulan dana |
Perijinan | Surat dimana kita akan meminta ijin selama perjalanan yang akan ditujukan di mulai kepada orang tua, intansi yang berkait, serta penduduk yang akan kita pakai tempatnya |
peminjaman | Surat dimana kita akan meminjam suatu barang atau tempat |
Pemateri | Surat ini digunakan kalau kalu dalam kegiatan kita menggunakan pemateri |
Undangan | Surat ini digunakan kalu kita mau mengundang individu atau organisai, intansi dalam kegiatan tersebut. |
Perjalanan | Sebuah surat yang mempunyai keamana kita dalam perjalanan biasanya keluar dari kepolisian dan perhutani. |
- Agenda kegiatan
- Dana kegiatan pengumpulan dana bisa mengajukan sponsor atau iuran
- Lokasi yang akan kita tuju supaya memudahkan perjalanna kita terlebih dahuli mengumpulkan data lokasi kegiatan seperti letak geografis dan administratif , kondisi wilayah (medan, masyarakat dan lingkungannya), budaya masyarakat local, akses ke lokasi, dan info-info menarik tentang daerah tersebut. Dan agar mengetahui jumlah pendanaan yang akan kita keluarkan dalam kegiatan terdebut.
- Logistik yaitu persiapan makanan yang akan kita bawa atau perlukan atau peralatan yang kita butuhkan selama perjalan atau kegiatan dilaksanakan. Dengan catatan dalam membawa makana dan peralatan seperlunya jangan menjadi penghambat dalam perjalanan.
- Publikasi
2. Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan yang pertama di lakukan adalah pembagian tugas dimana disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan lapangan, ketua pelaksana beserta panitia sebagai penanggung jawab seluruh kegiatan dan mempersiapkan semua kebutuhan pra kegiatan, sedangkan dilapangan di sarankan di bentuk kembali panitia lapangan (operasional lapangan) mengkoordinir tim lapangan.dari persiapan pra kegiatan sampai pada saat kegiatan,adapun pembagian tugas tim lapangan sesuai kebutuhannya seperti: leader, notulen, navigator, logistik dan peralatana, P3K (kesehatan), komunikasi, dan dokumentasi.
a. Perlengkapan dan perbekalan
perlengkapan dan perbekalan adalah bagian paling penting dalam kegiatan.oleh sebab itu perlu pengaturan dalam pengngunaannya.hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan perlengkapan dan perbekalan antara lain:
- harus mendata semua perlengkapan dan perbekalan setiap saat
- perencana penggunaan peralatan perharinya
- jaga dan rawat peralatan tersebut
b. sistem komando dan komunikasi
komando atau perintah itu sangat penting. Yang memegang komando yaitu lider dalam sebuah kegiatan harus berada dalam satu komando karena untuk kelancaran kegiatan, dan memudahkan pengambilan keputusan dan melancarkan prosudur komunikasi. sehingga segala sesuatu seperti informasi mendadak, pengiriman berita dan data kecelakaan dapat direspon dan ditanggulangi dengan cepat.
c. dokumentasi kegiatan
Mendokunentasikan sebuah kegiatan dalam bentuk poto,video,catatan/tulisan sangat diperlukan.Selain sebagai bahan untuk laporan kegiatan,dokumentasi juga menjadi bahan dari publikasi kegiatan tersebut.
3. Sesudah pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan sudah selesai maka kewajiban panitia melaksanakan evaluasi kegiatan dan harus membuat laporan.
manajemen kegiatan outdoor
Sebuag organisasi atau perorangan yang bergerak di alam bebas kalau mau melaksanakan kegiatan dialam bebasnya harus mempersiapkan secara matang, terperinci dan terorganisir karena perjalanna kealam bebas tidak sama dengan perkotaan yang serba ada dan perjalan dialam bebas adalah perjalanna yang beresiko tinggi, oleh sebab itu kita perlu memanaj dari mulai kepanitian sampai keperluan yang akan diperluka selama perjalanna (lapangan) agar perjalanna tersebut bias berjalan dengan lancer.
Secara garis besar apa yang harus dipersiapkan kita membagi kedalam 3 (tiga) bagian pertama ada persiapan pelaksanan, kedua pelaksanan, dan ketiga sesudah pelaksanaan adapun persiapan akan dirincikan sebagai beriku:
1. Persiapa pelaksanaan
Dalam persiapan pelaksanan terlebih dahulu kita bentuk kepanitian dimana didalamnya ada (ketua, sekertaris, bendahara, dan divisi yang dibutuhkan ) maksud dan tujuannya adalah :
Memudahkan kita untuk merancang kegiatan yang terdiri dari : what (apa), when (kapan), how bagaimana dan who (siapa).
a. What (apa)
Apa maksud tujuan kita mengadakan perjalanan mau penelitian, ekspedisi, atau bakti social. jangan sampai kita mengadakan perjalan yang sia-sia yang tidak mempunyai maksud tujuan yang hanya membuang-buang tenaga atau menghambur-hamburkan biyaya dan uang aja.
b.When (kapan)
Kapan pelaksananya akan kita laksanakan berarti kita butuh perncanan dimulai kemana kita akan melaksanan (tempat) dan kapan waktunya dan menentukan waktunya, agar sesuai dengan maksud tujun kita melaksanaka perjalanna dan agar tidak benterok pelaksananya.
c. Who (siapa)
Siapa yang akan ikut anak-anak, remaja atau dewasa, seberapa banyak peserta yang akan ikut dalam kegiatan tersebut atau memudahkan penargetan jumlah peserta yang akan ikut berikut persayaratanya.
d.How (bagaimana)
Bagaimana surat-surat perjalanan administrasi, agenda kegiatan, dana kegiatan, lokasi yang akan kita melakukan perjalanan dan logistik.
- Administrasi
Administrasi adalah sesuatu hal yang sering dilupakan terutama surat perjalanan. Surat-surat yang dibutuhkan dan kegunaan dalam kegiatan :
Surat-surat | Kegunaan |
Proposl | Pengajuan kegiatan kelembaga dan intansi sekaligus alat pengumpulan dana |
Permohonan dana | Surat pengantar pengumpulan dana |
Perijinan | Surat dimana kita akan meminta ijin selama perjalanan yang akan ditujukan di mulai kepada orang tua, intansi yang berkait, serta penduduk yang akan kita pakai tempatnya |
peminjaman | Surat dimana kita akan meminjam suatu barang atau tempat |
Pemateri | Surat ini digunakan kalau kalu dalam kegiatan kita menggunakan pemateri |
Undangan | Surat ini digunakan kalu kita mau mengundang individu atau organisai, intansi dalam kegiatan tersebut. |
Perjalanan | Sebuah surat yang mempunyai keamana kita dalam perjalanan biasanya keluar dari kepolisian dan perhutani. |
- Agenda kegiatan
- Dana kegiatan pengumpulan dana bisa mengajukan sponsor atau iuran
- Lokasi yang akan kita tuju supaya memudahkan perjalanna kita terlebih dahuli mengumpulkan data lokasi kegiatan seperti letak geografis dan administratif , kondisi wilayah (medan, masyarakat dan lingkungannya), budaya masyarakat local, akses ke lokasi, dan info-info menarik tentang daerah tersebut. Dan agar mengetahui jumlah pendanaan yang akan kita keluarkan dalam kegiatan terdebut.
- Logistik yaitu persiapan makanan yang akan kita bawa atau perlukan atau peralatan yang kita butuhkan selama perjalan atau kegiatan dilaksanakan. Dengan catatan dalam membawa makana dan peralatan seperlunya jangan menjadi penghambat dalam perjalanan.
- Publikasi
2. Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan yang pertama di lakukan adalah pembagian tugas dimana disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan lapangan, ketua pelaksana beserta panitia sebagai penanggung jawab seluruh kegiatan dan mempersiapkan semua kebutuhan pra kegiatan, sedangkan dilapangan di sarankan di bentuk kembali panitia lapangan (operasional lapangan) mengkoordinir tim lapangan.dari persiapan pra kegiatan sampai pada saat kegiatan,adapun pembagian tugas tim lapangan sesuai kebutuhannya seperti: leader, notulen, navigator, logistik dan peralatana, P3K (kesehatan), komunikasi, dan dokumentasi.
a. Perlengkapan dan perbekalan
perlengkapan dan perbekalan adalah bagian paling penting dalam kegiatan.oleh sebab itu perlu pengaturan dalam pengngunaannya.hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan perlengkapan dan perbekalan antara lain:
- harus mendata semua perlengkapan dan perbekalan setiap saat
- perencana penggunaan peralatan perharinya
- jaga dan rawat peralatan tersebut
b. sistem komando dan komunikasi
komando atau perintah itu sangat penting. Yang memegang komando yaitu lider dalam sebuah kegiatan harus berada dalam satu komando karena untuk kelancaran kegiatan, dan memudahkan pengambilan keputusan dan melancarkan prosudur komunikasi. sehingga segala sesuatu seperti informasi mendadak, pengiriman berita dan data kecelakaan dapat direspon dan ditanggulangi dengan cepat.
c. dokumentasi kegiatan
Mendokunentasikan sebuah kegiatan dalam bentuk poto,video,catatan/tulisan sangat diperlukan.Selain sebagai bahan untuk laporan kegiatan,dokumentasi juga menjadi bahan dari publikasi kegiatan tersebut.
3. Sesudah pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan sudah selesai maka kewajiban panitia melaksanakan evaluasi kegiatan dan harus membuat laporan.
Climbing – 5 Komponen Dasar Panjat Tebing
5 Komponen Dasar Panjat TebingSeperti halnya jenis olah raga lain, Panjat Tebing memerlukan tingkat fisik dan mental yang baik. Satu hal yang mungkin perlu diingat yaitu bahwa dari satu sisi panjat tebing terlihat sebagai satu olah raga yang bersifat mental, karena untuk menyelesaikan satu rute/problem kamu harus membuat strategi penyelesaian masalah (problem solving) dengan kombinasi tehnik yang baik. Disisi lain karena posisi pemanjat yang menggantung dan arah gerak/posisi tubuh yang berlawanan dengan daya gravitasi mereka perlu otot yang enggak lembek, yang ini lebih bersifat fisik.
Saya mengkategorikan komponen dasar ini kedalam dua aspek:
1. Komponen Fisik
2. Komponen Non Fisik
Yang termasuk kedalam komponen fisik yaitu:
Kekuatan
Jangan menganggap bahwa kekuatan yang dimaksud disini yaitu sekedar kekuatan tangan. Pemanjat enggak manjat cuma dengan tanggannya mereka pake kaki, pake badan dan yang penting lagi mereka juga pake otak bo. Kekuatan ini cakupannya menyeluruh termasuk kekuatan tangan dan kaki (limp strength) dan kekuatan tubuh (core strength) yaitu perut, dada, punggung dan pinggang. Kekuatan ini sangatlah diperlukan ketika kamu mulai beranjak ke tingkat mahir yang biasa dimulai dengan pemanjatan dengan kesulitan rute 5.11 keatas.
Daya Tahan
Daya tahan artinya kemampuan kamu untuk memanjat rute yang panjang tanpa terlalu banyak berhenti/ istirahat. Tentunya ini sangat mendominasi para pemanjat multi pitch. Training untuk ini jarang sekali dilakukan pada rute dengan kesulitan tingkat tinggi karena jika demikian maka akan cenderung ke training kekuatan dan bukannya daya tahan. Cukup dimulai dengan rute mudah dan terus dilanjutkan ke rute-rute yang tidak terlalu sulit untuk sekitar 15 menit sampe 45 menit (pemula) tanpa diselingi istirahat.
Kelenturan
Meskipun wanita pada umumnya tidak sekuat pria, biasanya mereka lebih menonjol dalam bidang ini. Kelenturan bisa sangat menentukan apakah seseorang pemanjat dapat menyelesaikan satu rute tertentu atau tidak, karena itu janganlah disepelekan. Selalu lakukan pemanasan kemudian melenturkan tubuh (stretching) sebelum kamu memanjat. Kombinasi kelenturan dan kekuatan akan menjadikan alur gerak (fluidity) si pemanjat tampak indah, mudah (padahal sebetulnya sulit) dan mengesankan.
Sedangkan komponen non fisik yaitu:
Mental dan Sikap
Yang dua ini harus selalu positif. Keadaan mental kamu akan menjelma menjadi sikap yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya suatu pemanjatan. Alasan-alasan seperti aku kayaknya enggak bisa, aku udah cape, rutenya bukan tipeku, rutenya untuk pemanjat yang badannya tinggi/ pendek dll merupakan contoh ketidak siapan mental. Hadapi semua rute/ problem dengan ucapan ” Saya akan coba sebaik mungkin!” Kalo kamu jatoh/ gagal coba lagi dan coba lagi, disinilah proses belajar memanjat tebing menuju kesempurnaan sampai kamu akhirnya berhasil menyelesaikan rute tsb tanpa jatuh.
Tehnik
Tehnik ini jangkauannya umum, bisa termasuk gabungan dari komponen fisik diatas. Namun kalo kita bicara tehnik biasanya enggak secara langsung berhubungan dengan otot karena itu saya kategorikan komponen ini ke non fisik. Tehnik ini didapat dari proses belajar yang enggak sebentar, makanya untuk belajar tehnik dengan cepat dan baik belajarlah langsung dari pemanjat pro yang sudah berpengalaman. Mereka biasanya bisa langsung menunjukan kelemahan dan kekurangan pemanjatan kamu. Kadang untuk belajar tehnik ini kamu harus melakukan gerakan-gerakan yang sama secara terus menerus sampai tubuh kamu hafal betul untuk mengeksekusi gerak tsb (biasa disebut engram: daya ingat tubuh dalam melakukan gerakan/posisi tertentu). Tehnik cakupannya luas termasuk keseimbangan dan perpindahan berat badan, posisi, pernafasan, gerak dinamik dan statik dll.
Sabtu, 02 Januari 2010
Soe Hok Gie
Biografi Soe Hok Gie ( 1942-1969)

Sejak masih sekolah, Soe Hok Gie dan Soe Hok Djin sudah sering mengunjungi perpustakaan umum dan beberapa taman bacaan di pinggir-pinggir jalan di Jakarta. Menurut seseorang peneliti, sejak masih Sekolah Dasar (SD), Soe Hok Gie bahkan sudah membaca karya-karya sastra yang serius, seperti karya Pramoedya Ananta Toer. Mungkin karena Ayahnya juga seorang penulis, sehingga tak heran jika dia begitu dekat dengan sastra.
Sesudah lulus SD, kakak beradik itu memilih sekolah yang berbeda, Hok Djin (Arief Budiman) memilih masuk Kanisius, sementara Soe Hok Gie memilih sekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Strada di daerah Gambir. Konon, ketika duduk di bangku ini, ia mendapatkan salinan kumpulan cerpen Pramoedya: “Cerita dari Blora” —bukankah cerpen Pram termasuk langka pada saat itu?
Pada waktu kelas dua di sekolah menangah ini, prestasi Soe Hok Gie buruk. Bahkan ia diharuskan untuk mengulang. Tapi apa reaksi Soe Hok Gie? Ia tidak mau mengulang, ia merasa diperlakukan tidak adil. Akhirnya, ia lebih memilih pindah sekolah dari pada harus duduk lebih lama di bangku sekolah. Sebuah sekolah Kristen Protestan mengizinkan ia masuk ke kelas tiga, tanpa mengulang.
Selepas dari SMP, ia berhasil masuk ke Sekolah Menengan Atas (SMA) Kanisius jurusan sastra. Sedang kakaknya, Hok Djin, juga melanjutkan di sekolah yang sama, tetapi lain jurusan, yakni ilmu alam.
Selama di SMA inilah minat Soe Hok Gie pada sastra makin mendalam, dan sekaligus dia mulai tertarik pada ilmu sejarah. Selain itu, kesadaran berpolitiknya mulai bangkit. Dari sinilah, awal pencatatan perjalanannya yang menarik itu; tulisan yang tajam dan penuh kritik.
Ada hal baik yang diukurnya selama menempuh pendidikan di SMA, Soe Hok Gie dan sang kakak berhasil lulus dengan nilai tinggi. Kemuidan kakak beradik ini melanjutkan ke Universitas Indonesia. Soe Hok Gie memilih ke fakultas sastra jurusan sejarah , sedangkan Hok Djin masuk ke fakultas psikologi.
Di masa kuliah inilah Gie menjadi aktivis kemahasiswaan. Banyak yang meyakini gerakan Gie berpengaruh besar terhadap tumbangnya Soekarno dan termasuk orang pertama yang mengritik tajam rejim Orde Baru.
Gie sangat kecewa dengan sikap teman-teman seangkatannya yang di era demonstrasi tahun 66 mengritik dan mengutuk para pejabat pemerintah kemudian selepas mereka lulus berpihak ke sana dan lupa dengan visi dan misi perjuangan angkatan 66. Gie memang bersikap oposisif dan sulit untuk diajak kompromi dengan oposisinya.
Selain itu juga Gie ikut mendirikan Mapala UI. Salah satu kegiatan pentingnya adalah naik gunung. Pada saat memimpin pendakian gunung Slamet 3.442m, ia mengutip Walt Whitman dalam catatan hariannya, “Now I see the secret of the making of the best person. It is to grow in the open air and to eat and sleep with the earth”.
Pemikiran dan sepak terjangnya tercatat dalam catatan hariannya. Pikiran-pikirannya tentang kemanusiaan, tentang hidup, cinta dan juga kematian. Tahun 1968 Gie sempat berkunjung ke Amerika dan Australia, dan piringan hitam favoritnya Joan Baez disita di bandara Sydney karena dianggap anti-war dan komunis. Tahun 1969 Gie lulus dan meneruskan menjadi dosen di almamaternya.
Bersama Mapala UI Gie berencana menaklukkan Gunung Semeru yang tingginya 3.676m. Sewaktu Mapala mencari pendanaan, banyak yang bertanya kenapa naik gunung dan Gie berkata kepada teman-temannya:
“Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.”
8 Desember sebelum Gie berangkat sempat menuliskan catatannya: “Saya tak tahu apa yang terjadi dengan diri saya. Setelah saya mendengar kematian Kian Fong dari Arief hari Minggu yang lalu. Saya juga punya perasaan untuk selalu ingat pada kematian. Saya ingin mengobrol-ngobrol pamit sebelum ke semeru. Dengan Maria, Rina dan juga ingin membuat acara yang intim dengan Sunarti. Saya kira ini adalah pengaruh atas kematian Kian Fong yang begitu aneh dan begitu cepat.” Hok Gie meninggal di gunung Semeru tahun 1969 tepat sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-27 akibat menghirup asap beracun di gunung tersebut. Dia meninggal bersama rekannya, Idhan Dhanvantari Lubis. Selanjutnya catatan selama ke Gunung Semeru lenyap bersamaan dengan meninggalnya Gie di puncak gunung tersebut.

Makam soe Hok Gie
24 Desember 1969 Gie dimakamkan di pemakaman Menteng Pulo, namun dua hari kemudian dipindahkan ke Pekuburan Kober, Tanah Abang. Tahun 1975 Ali Sadikin membongkar Pekuburan Kober sehingga harus dipindahkan lagi, namun keluarganya menolak dan teman-temannya sempat ingat bahwa jika dia meninggal sebaiknya mayatnya dibakar dan abunya disebarkan di gunung. Dengan pertimbangan tersebut akhirnya tulang belulang Gie dikremasi dan abunya disebar di puncak Gunung Pangrango.
TALI TEMALI
Tali Temali
Diposkan oleh Mahasiswa Pecinta Alam STMIK Cilegon / 14:39 /

Salah satu peralatan vital yang digunakan dalam kegiatan Manjat Tebing dan penelusuran gua adalah Tali. Ada ungkapan yang sering kita dengar dari penggiat Rock Climbing & penelusuran gua adalah “ Tali Adalah Hidupmu “.Ini bukan hanya sekedar ungkapan, tetapi pasti lahir dari pendalaman atau penghayatan yang dalam terhadap bagaimana tali menjadi sesuatu yang sangat penting, dimana kita menggantungkan nyawa yang kita miliki dengan penuh keyakinan pada seutas tali. Keyakinan kita tentunya didasari karena pengetahuan yang kita miliki tentang tali yang didesain khusus untuk kegiatan kita.
Tali adalah untaian serat panjang yang terbuat dari berbagai bahan yang berfungsi untuk mengikat, menarik, menjerat, menambat, menggantung dsb. Secara etimologi, tali-temali dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan fungsi dan kegunaan tali.
Tali pada mulanya berasal dari akar-akar pohon. Sejalan dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan manusia, tali juga mengalami perkembangan, khususnya dalam hal bahan dan konstruksinya. Jika tali pada mulanya hanya berupa akar-akar pohon, maka selanjutnya manusia menciptakan tali dari anyaman serat alam dengan menggunakan peralatan tenun yang masih sederhana. Serat alam yang digunakan kebanyakan dari ijuk atau rambut dan serat alam lainnya seperti kapas, wol, sutera, serta-serat tumbuhan yang lain.
Sayangnya, tali yang terbuat dari serat alam tersebut masih memiliki keterbatasan, yakni serat alam mudah mengalami pembusukan dan penyusutan sehingga tidak bertahan lama. Hal ini tentunya memaksa manusia untuk mencari alternatif tali yang bagus, dan karena tuntutan kebutuhan akan tali yang semakin meningkat, maka terciptalah tali yang terbuat dari bahan sintetis, yang memiliki daya tahan yang lebih lama dan lebih kuat dari tali yang terbuat dari serat alam. Tali ini pertama kali diperkenalkan oleh W.H. Carothers, seorang ahli kimia dan di produksi oleh E.I. du Pont de Memors and Co. pada tahun 1938.
Bahan tali
Tali menurut bahannya terdiri atas dua jenis, yaitu tali yang terbuat dari serat alam dan tali yang terbuat dari serat sintetis. Tali yang terbuat dari serat alam seperti rami (hemp), manila, sisal, dsb. Sedangkan tali jenis serat sintetis adalah sbb:
a. Nylon
Nylon adalah nama sebuah zat kimia dari gugusan polyamida. Terdiri atas dua jenis, yaitu Nilon 6 dan Nylon 6.6. Keduanya memiliki sifat yang hampir sama. Nylon 6 memiliki sejumlah nama sesuai dengan tempat pembuatannya, seperti perlon di Perancis, enkalor di Jepang, dan grilon di Swiss. Nylon 6 ini memiliki titik lebur 2150C – 2200C. Nylon t 6.6 terdiri atas dua jenis, yakni Type 707 digunakan pada Bluewater II dan Type Super 707 digunakan pada Bluewater III. Nylon 6.6 ini memiliki titik lebur 2600C. Nylon 6 memiliki Daya Renggang (Stretch Ressistance), Daya Tahan Abrasi (Abbration Ressistance), serta daya tahan matahari yang lebih bagus dibanding Nylon 6.6.0
b. Polyolefin
Polypropylene dan Polyethylene adalah dua jenis Polyyolefin yang memiliki sifat yang dapat mengapung dan tidak menyerap air. Oleh karena itu kedua jenis bahan ini cocok untuk kegiatan yang banyak berhubungan dengan air. Disamping itu tahan terhadap zat-zat asam. Namun demikian tali dari bahan ini tidak cocok untuk kegiatan Rappling dan Prusiking. Polypropylene memiliki titik lebur yang tinggi (1650C) dibanding Polyethylene (1100C – 1200C).
c. Polyester
Tali dari bahan ini biasanya terbuat dari Dacron dan Terylene. Kedua bahan ini sebenarnya hampir sama dengan Nylon, namun Terylene memiliki daya tahan sentakan yang lebih rendah dibanding Nylon. Terylene memiliki daya tahan terhadap asam dan alkalis serta memiliki daya tahan abrasi yang bagus.
d. Serat Campuran (Copolymer)
Mengingat serat-serat sintetis yang ada memiliki kelebihan dan kekurangan, maka dengan cara mencampurkan kedua bahan yang berbeda akan menghasilkan jenis tali yang berkualitas sesuai dengan yang diinginkan. Campuran yang sering dilakukan adalah kombinasi antara Polyester dengan Polyprophylene.
e. Serat Kwalitas Tinggi (High Performance Fibers)
- Kevlar
Serat Kevlar merupakan bahan tali yang memiliki daya tahan pada suhu yang tinggi (8000F atau 4270C) dan memiliki kekuatan tuju kali kekuatan baja. Namundemikian, serat ini tidak than terhadap UV dan beberapa bahan kimia. Kevlar mudah putus jika dibengkokkan, seperti dibuat simpul karena kurang mampu menyerap tekanan longitudinal.
- Spectra
Bahan spectra memiliki kekuatan sampai sepuluh kali kekuatan baja. Tali atau webbing yang terbuat dari bahan ini disebut SPECTRA. Keuntungan dari serat ini adalah tidak mudah meyerap air (mudah terapung), memiliki daya tahan abrasi yang bagus, serta tahan terhadap UV dan bahan kimia. Namun, bahan spectra tidak lentur, tidka kuat jika disimpul, dan memiliki titik lebur yang rendah (1500F atau 660C).
- Liquid Crystal Polymers (LCPs)
Serat ini merupakan serat yang sangat kuat terbuat dari Polymer Kristal cair. Bahan ini memiliki daya tahan terhadap suhu dan bahan kimia yang sangat tinggi.
Konstruksi Tali
a. High-Stretch Kernmantle, tali yang mempunyai elongasi yang tinggi. Tali ini biasanya digunakan untuk Pemanjatan Tebing.
b. Low-Stretch Kernmantle, jenis tali ini mempunyai Elongasi yang kecil dan digunakan untuk kegiatan penelusuran gua
c. Webbing, tali ini adalah jenis tali pipih digunakan sebagai bahan Harness, Foot Loop, Cowstail dan dijadikan Sling untuk pemasangan Anchor.
Persyaratan Tali
Memilih tali yang baik digunakan dalam penelusuran Gua Vertical, harus memenuhi standar minimal dibawah ini :
a. Konstruksinya adalah Kernmantle
b. Breaking Strength, minimal 1500 kg
c. Harus mampu menahan beban sentak minimal dua kali FF1 dengan beban 80 kg.
d. Diameter tali 8 – 11mm
e. Titik Leburnya mencapai 200° C
Diameter Tali
Tali yang sering digunakan berdiameter 3 – 13 mm. Untuk kegiatan Penelusuran Gua vertical tali yang digunakan berdiameter 8 – 11mm. 8 mm sangat baik digunakan untuk gua yang dalam karena ringan yang tentunya memudahkan dalam packing dan membawanya, 9 -10 mm adalah ukuran tali yang standar untuk Caving dan tali 11 mm sangat baik untuk Rescue.
Kekuatan Tali
Untuk mengetahui kekuatan tali kita dapat melihatnya pada Catalog atau Manual Book dari tali tersebut. Biasanya tertulis Breaking Strength (Kekuatan Putus). Satuannya bisa dalam KN (Kilonewton) atau KG (Kilogram). 1 KN kalau dikilogramkan sebanyak 100 Kg. Ada juga yang namanya Numbers of Falls, yaitu berapa kali beban dijatuhkan hingga tali tersebut terputus. (Standarnya menggunakan FF1 dengan beban 80 Kg).
Setelah mengetahui breaking stengthnya yang penting juga harus diketahui adalah SWL (Safe Working Load) atau beban kerja yang aman. Umumnya menggunakan rumus Breaking Strength / 5, kalau penggunaan untuk manusia BS / 10 dan untuk Rescue BS / 15.
berikut ini table tentang Perbandingan kekuatan tali dengan berbagai ukuran diameter.
Diameter Elongasi 80 kg ( % ) Kekuatan ( kg ) Jumlah Jatuh
FF1 80 kg,jarak 1m
11 1,25 3000 10+
10 2 2500 8 – 20+
9 3 1800 3 – 10+
8 4 1500 2 - 3
7 4 1000 0 - 2
Webbing solid 25 mm 1500 – 2400
Webbing tubular 25 mm 1800 - 2250
Table Perbandingan Kekuatan Tali
Hal yang harus diperhatikan adalah pengurangan kekuatan tali. Ada berapa hal yang bisa mengurangi kekuatan tali yaitu :
- ketika dibuat simpul pada tali, maka pada saat itu pula terjadi pengurangan kekuatan. Pengurangan ini tidak permanen. Hanya pada saat ada simpul tersebut, yaitu disebabkan oleh tegangan dan tekanan yang terjadi pada tali akibat simpul yang dibuat.
- Tali dalam keadaan basah. Tali yang basah bisa berkurang kekuatnnya sampai 35%.
Usia Kering / Basah Jumlah Jatuh
FF1 beban 80 kg Jarak 1 m
Baru Kering 41
Baru Basah 25
4,5 tahun Kering 4
4,5 tahun Basah 4
Langganan:
Postingan (Atom)